Cara kerja tusuk jarum


Akupunktur berkembang hingga sekarang, telah mengalami banyak perubahan. Pada awalnya orang kuno menggunakan Shi Bian/石砭 (Jarum dari sejenis batu tertentu), yang kini diyakini orang sebagai jarum paling primitive/awal. Penggunaan ajaib Shi Bian, tidak lagi diketahui banyak orang. Sesungguhnya Shi Bian dibandingkan dengan jarum masa kini masih lebih efektif penggunaannya. Sesudah kemudian tercipta alat pembuat jarum dan type alat pembuat jarum berkembang semakin banyak, methode tusuk jarum juga lantas semakin marak. Di dalam pengobatan sinshe terdapat ungkapan: “Keahlian rendah menjaga formalitas, keahlian tinggi menjaga spiritualitas.”Tabib yang menjaga bentuk/formalitas, hanya bisa bekerja maksimal melalui bentuk luar/formalitasnya saja, tabib yang menjaga jiwa/spiritualitas tercerahkan formalitas maupun esensinya.

Bagaimanakah cara kerja tusuk jarum? Hendak mengetahui prinsip kerjanya, mula pertama harus mengetahui dahulu asal-usul tusuk jarum. Tidak perlu dipungkiri lagi, tusuk jarum diwariskan oleh dewata, maka dari itu ia memiliki mekanisme/cara kerja yang istimewa. Bisa dikatakan, benda/hal yang diwariskan oleh dewata, memiliki jiwa dan efektifitas yang dianugerahi dewata. Sewaktu penyembuhan dengan menggunakan akupunctur, jiwa dari akupunktur bisa ber-mediasi dengan Langit, sehingga memperoleh support dari Tian/Langit. Bukan hanya tusuk jarum saja, ketika seorang sinshe sedang berkonsentrasi untuk hening dengan kondisi hati tanpa pikiran kacau, dengan sendirinya juga sudah kontak dengan Langit, bisa memperoleh dukungan dari Langit.

Orang-orang mengetahui eksistensi dari Median/Jing Luo/經絡, yang dengan menggunakan iptek canggih zaman sekarangpun tidak dapat dijelaskan dengan nalar, padahal seorang kultivator pada zaman Tiongkok kuno mampu menggambarkannya. Ini menjelaskan bahwa Jing Luo tersebut eksis di ruang lain. Sedangkan materi di ruang kita ini, jarum dan ramuannya bagaimana bisa menyentuh/memasuki ruang lain? Seorang ahli akupunctur sewaktu menusukkan jarumnya ke dalam tubuh si pasien, kadang kala harus mendiamkan jarumnya barang sejenak, dan si jarum menancap diam di sana, bagaimana bisa menyembuhkan? Justru oleh karena tusuk jarum diwariskan oleh dewata dan telah memiliki efektifitas istimewa, baru bisa menimbulkan dampak terhadap Jing Luo yang berada di ruang lain.Prinsip ini sama dengan dewata yang menggunakan tanah dalam penciptaan manusia dan menghembuskan jiwa kepada manusia. Disebutkan di dalam buku Zhuan Falun: “Bukan hanya manusia, binatang dan juga tumbuh-tumbuhan semuanya memiliki jiwa, segala materi di dalam ruang lain bisa dideteksi keberadaan jiwanya.” Ketika mata ke tiga (intuisi) anda dibuka hingga level Mata-Hukum, anda akan menemukan bahwa batu, dinding dan segala benda apapun pada mengajak anda berbicara dan menyapa.”

Langit mewariskan sesuatu kepada manusia, dengan sendirinya juga telah meninggalkan ruang untuk dilakukan investigasi dan perkembangan oleh manusia. Oleh karena itu semenjak “Huang Di Nei Jing (Kitab karangan Huang Di - kaisar Kuning legendaries 5000 tahun yll)”, sudah terdapat banyak metode tentang tusuk jarum. Kemudian, hal yang berkaitan dengan bentuk luar/formalitas semakin lama semakin banyak, para pengguna tusuk jarum juga semakin tidak memahami prinsip pokok dasar penggunaan tusuk jarum. Akan tetapi bagaimanapun juga, oleh karena tusuk jarum adalah pewarisan dewata, tak peduli siapapun pemakainya, asalkan ia masih memiliki moralitas dan kode etik ketabiban, akan menimbulkan efek penyembuhan yang bagus, ini disebabkan ada Langit yang membantu.