Tsunami banyak terjadi daerah yang dekat ke pantai, yang diakibatkan oleh bergesernya lempeng bumi. Gejala terjadinya Tsunami dapat dilihat dari terjadinya arus pasang yang mengakibatkan naiknya tinggi permukaan laut. Untuk itu, di laut yang dekat dengan pantai biasanya ditempatkan sensor yang akan mendeteksi terjadinya kenaikan tinggi permukaan laut.
Secara teknis, cara kerja sensor tersebut adalah sebagai berikut:
Gejala awal tsunami adalah air surut melebihi batas maksimum secara mendadak baru kemudian terjadi gelombang pasang. Pada sistem ini, jika pasang surutnya air masih dalam batas garis kendali ( lihat Gambar ), maka sensor belum akan bekerja.
Kita harus menentukan batas maksimum air pasang maupun batas maksimum ketika surut ( dengan penelitian ).
Ketika terjadi tsunami, air surut melewati sensor 1. Ketika sensor 1 terlewati air, maka lampu kuning akan menyala disertai dengan alarm 1. Hal ini menandakan bahwa kemungkinan besar akan terjadi tsunami.
Ketika gelombang pasang terjadi, dan menyentuh sensor 2, maka lampu merah akan menyala disertai alarm 2. Hal ini menandakan telah terjadi tsunami.
Saat bencana tsunami terjadi, lampu kuning, lampu merah, alarm 1, dan alarm 2 akan terus menyala hingga tombol ON/OF pada stasiun pengamatan ditekan.